Selasa, Desember 30, 2008

Menapak Mitsaqan Galizha Bagi Mujahid

Jiwa yang lelah..

Tuk menapaki jalan yang semakin susah

Ruang hati yang gelisah…

Tuk memahami makna resah

Sayap yang setengah…

Tuk mengepak di langitNya

Maka kan segera jelang…

Saat sejenak bersandar bagi pejuang Badar…

Saat sejenak berlabuh bagi pejuang teguh…

Dan sejenak itu Mitsaqan Galizha…

Mujahid…jemputlah bidadarimu…

Dialah separuh sayap…

Separuh pemakna resah

Pun separuh jiwa yang lelah…

Perjanjian teguh itu akan menangkupkan jiwanya dan jiwamu…

Namun jangan terlena wahai mujahid…

Ini barulah awal derap panjang…

Bawalah dia bersama…

Lewat perjuangan menuju cinta hakikiNya…

Ayo..Install Ulang Hatimu

Pernah nggak kamu buka komputer hati, dan menemukan sebuah virus yang mengacaukan program-program dan file-file di komputer hati kita? Virus yang gimana? Virus yang senantiasa bikin hati tidak tenang namun suka dan cemburu tapi cinta. Kalau pernah, pasti virus itu virus merah jambu. Mau tahu virus apa itu?

Virus merah jambu atau virus cinta adalah salah satu jenis virus ganas yang mengakibatkan penyakit hati pada diri kita, dapat merambat ke seluruh network tubuh dan sangat sulit dihilangkan. Dari berbagai kasus yang pernah ditemukan, ternyata virus ini banyak ditemukan pada usia-usia remaja sekitar umur belasan tahun (pokoknya yang belum nikah!!). Lebih tepatnya virus ini banyak menjangkiti para ABG yang nggak punya sistem pertahanan berupa software Iman.

Tapi survey juga membuktikan bahwa walaupun remaja-remaja tersebut memiliki software Iman, namun karena jarang membuka file C:\Iman\CintaIlahi.Exe atau file C:\Iman\Rajinibadah.doc yang berada dalam paket software tersebut, maka akhirnya remaja-remaja tersebut terkena juga, dengan didahului pertahanan iman yang cenderung turun, dan virus merah jambu menyebar ke seluruh komputer hati mereka.

Nah lho, kalau sudah begitu, apa yang terjadi?
Maka mulailah virus ini bekerja mengacaukan sistem, program-program, dan file-file kita dengan selalu menampilkan gambar syaithon yang tertawa lebar, gembira melihat kegagalan kita meraih ridlo-Nya. Namun banyak juga yang suka dengan tampilan syaithon tersebut. Yang pada akhirnya virus ini membuat hang pusat sistem otak syaraf dan akal mereka. Yang kalau itu terjadi, maka virus ini akhirnya dapat mengalahkan sistem otak syaraf dan akal yang kita miliki. Menomorsatukan cinta pada sesama manusia, dan menomorduakan cinta pada Illahi. Tapi apakah itu semua dapat dicegah??? Gimana caranya?

Yang mesti kamu lakukan pertama kali, yaitu :

  1. Hilangkan dulu file-file yang dapat menjadi pintu masuk virus ini, misalnya saja cintadunia.exe. Lalu..
  2. Masukkan anti virus yang berisi file syakshiyah.exe yang akan membersihkan sedikit demi sedikit virus cinta sampai ke akar-akarnya bila file tersebut dijalankan.
  3. Kalau anti virus tersebut tidak berhasil, maka kamu perlu menginstall kembali software imanmu. Kamu bisa pergi ke kajian-kajian yang nawarin jasa installer iman. Atau kamu bisa beli disket installer berisi file Aqidah.exe atau Imankuat.doc.
  4. Kalau sudah berhasil diinstall, pastikan komputer hatimu bekerja dengan normal kembali.
  5. Dan supaya tidak terulang kembali, maka seringlah membuka file dakwah.exe dan ukhuwwah.doc agar hati kita senantiasa jernih dan OK’s banget… .

Oke, selamat mencoba.. (a source)

Bila Aku Jatuh Cinta

Ya Allah, bila aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya padaMu, agar bertambah kekuatanku untuk mencintaiMu…

Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta, jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku padaMu…

Ya Allah, jika aku jatuh hati, izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut padaMu, agar aku tidak terjatuh dalam jurang cinta semu…

Ya Rabbana, jika aku jatuh hati, jagalah hatiku padanya agar tak berpaling aku selain pada hatiMu…

Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu, rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalanMu…

Ya Allah, jika aku rindu, jagalah rinduku padanya agar tak lalai aku merindukan syurgaMu

Amien…

(a source)

Atas Nama Cintamu Pada Semesta

27 Desember 2007 06:15 WIB

Pagi ini semesta merekah..

Meski mendung masih setia bergelayut di lengan langit

Dan matahari pun ikhlas berbagi, rehat sejenak menyapa bumi

Hujan telah mereda

Dan tanah basah beraroma khas bumi

Kepak rapuh sayap-sayap laron bersenandung simphoni orkestra cinta

Dedaun menyejuk, mensinergi lembut titik air menjelma embun

Angin lembut menyerupa udara, sapa ramah alveoli, menyesak…

Oh dunia, akankah selalu seindah ini

Dan sajak alam pun menggema…

Wahai manusia… cintai aku dengan sederhana

Agar tak kau tuding aku

Kala lautku bergolak, kala anginku menderu, ketika airku menjelma bah dan kala gunung-gunungku menyalak

Itu bukan marahku…tapi wujud kerdilmu sendiri…

Maka akhirilah…

Berhenti jamah aku tanpa batas…

Erra Sutomo

Ah..Inilah CINTA..

Friday, July 6th, 2007

Menikahi orang yang kita cintai itu baru keMUNGKINan...Mencintai orang yang kita nikahi itu keWAJIBan….”

Sebuah nasehat bagus dan menarik bagi saya. Ini adalah sebuah konsep “Jangan berlebihan menyukai seseorang”. Dan “Jangan sampai mempunyai pikiran bahwa ‘dia’ adalah satu-satunya wanita atau pria yang harus dijadikan pendamping hidup, ngga mau yang lain”.

Ya, perasaan seperti itu seringkali menjangkiti manusia yang sedang jatuh cinta. Virus Merah Jambu (VMJ) yang sudah kronis. Rasa suka yang berlebihan dan tak terkendali. Padahal ’SUKA’ di sini cuma kata lain dari 'NAFSU'.

Sehingga ia pun berdoa konyol: "Ya Tuhan, bila ia memang jodohku, mudahkanlah…Namun bila bukan, jadikanlah…"

Astaghfirullah…masa Tuhan di ta’limat sih…So, jangan berharap banyak bisa menikah dengan seseorang yang kau inginkan, bisa jadi ia jodohmu, namun bisa jadi juga bukan.

Nah, saat sang jodoh itu datang, tali pernikahan telah mengikat, maka bagaimanapun dia, kita WAJIB mencintainya. Walau sebelumnya belum kenal, walau dijodohkan, walau tidak pernah pacaran (dan jangan sampai pacaran) dengannya. Inilah konsep cinta sejati, yaitu cinta setelah menikah. Cinta yang beralasan. Cinta yang tidak buta dan memiliki ruh. Cinta yang halal, bukan maksiat, bahkan bernilai ibadah, HANYA KARENA DAN UNTUK ALLAH SWT SEMATA…Ah, Inilah Cinta..


Jumat, November 28, 2008

Kado untuk Bunda

Cintamu padaku, berakar di sukma
Rindangnya memenuhi jiwa, Sepanjang masa..

(sebuah sumber)

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang ibu bapaknya,
Ibunya telah mengandungnya Dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah..."

(QS Luqman : 14)

Bunda, malam ini tiba-tiba saja aku mengingatmu dengan utuh. Gurat syahdumu, tulus senyummu bahkan gaya berceritamu di masa kecil. Tiba-tiba saja bayangan sosok anggunmu dengan sorot mata penuh cinta hadir dalam jeda panjang yang kemudian menghilang. Sedang apakah saat ini bunda? ah entahlah, aku tak yakin apa yang sedang bunda kerjakan saat ini. Mungkin bunda tengah bersiap di peraduan. Malam sudah akan beranjak. Tidur bunda selalu awal. Itu yang kutahu. Semoga bunda baik-baik saja.

Bunda, mata ini sejak tadi berkabut. Orang-orang yang lalu lalang tak lagi aku pedulikan. Pandangan ini bahkan telah samar. Bening air mata mungkin sebentar lagi luruh. Duh, mengapa lama sekali petugas itu memanggil dan menyerahkah obat yang akan aku tebus. Bunda, aku takut..

Bunda, betapa aku ingin menujumu detik ini juga. Merengkuh banyak kekuatan yang seringkali engkau persembahkan ketika masalah tengah menghadang. Memetik bulir-bulir kedamaian yang selalu kau hujamkan teguh ke kedalaman jiwa. "Bunda yakin, Allah pasti memberikan jalan atas masalahmu. Allah tahu batas kemampuanmu. Ia sudah menakarnya. Kamu yang harus yakin."

Bunda, betapa bahagia jika saat ini engkau nyata di hadapku, ingin aku bersimpuh di pangkuan dan meneguk percik-percik pinta yang kau senandungkan sempurna kepada Allahu Rabbana. "Semoga anak bunda jadi anak yang shalihah, pintar dan mendapat pendamping hidup yang shalih", "Semoga kamu, nak, sehat dan diberikan rezeki yang berkah".

Bunda, sungguh gembira tak terkira bila kau ada di sini sekarang, hingga dengan bebas aku meminta kesediaanmu untuk membaluri jiwa dengan param hangat doa-doa ikhlasmu hingga ketenangan itu menjulang. Bunda betapa ingin ku raih itu semua sekarang juga. Dada ini bunda, seperti diterjang beribu gempa.

Tahukah bunda, dokter yang memeriksaku barusan memberitahu bahwa janin yang tengah ku kandung tidak bergerak. Aku melihatnya bunda. "Sosok" kecil itu terlihat di layar monitor jelas sekali. Aku melihatnya bunda. Si kecil yang Allah amanahkan di dalam rahimku. Dokter mengguncang-guncang alat itu agar si kecil bergerak. Berkali-kali. Lagi dan lagi. Ia diam bunda. Senyap. "Allah, janin kecilku."

"Bu, saya masih belum yakin dengan keadaan janin ibu. Dua minggu yang akan datang, kontrol lagi yah, untuk kepastiannya," suara dokter sayup-sayup tertangkap telinga. Ia menuliskan resep dan dengan senyum tulus mengangsurkan kertas itu ke hadapanku. "Sabar ya bu, banyak berdoa," tambahnya menenangkan.

Bunda, kecemasan ini begitu kental. Aku merasakannya sekarang, perkataan bunda di waktu lalu. "Nak, jangan buat bunda cemas, hati bunda seperti dibelah ketika kau belum pulang juga, lain kali telpon jika akan menginap", "Nak, makanlah, agar sakitmu segera sembuh, bunda tak bisa tidur melihatmu berbaring lemah, bunda cemas nak, sungguh!". Duh bunda, aku tahu khawatir itu saat ini.

Dua bulan yang lalu dokter memberi tahu bahwa aku resmi menjadi seorang calon ibu. Dan sejak saat itu, aku mulai merasakan perasaan yang tumbuh berganti-ganti. Kesayangan, kebahagiaan, kecemasan hingga perasaan tanpa nama. "Bunda", betapa tidak mudah ternyata menyandang gelar itu. Lelah berhari-hari karena mual dan pusing. Menghindari banyak makanan dan menelan obat dan vitamin agar janin yang dikandung sehat. Aku juga harus berhati-hati dalam banyak hal. Dan semuanya, segalanya, demi sesosok cinta di dalam sana.

Bunda, seperti ucapanmu bahwa do'a seorang bunda seperti tuah, seperti bisa, selalu ampuh. Maka aku memohon kepadamu, do'akan agar amanah Allah yang tengah ku kandung baik-baik saja. Pintakan kepada Allah, agar si kecil tumbuh dengan sempurna. Aku juga selalu berdoa untuk amanah ini, do'a yang bunda sendiri ajarkan,

"Ya Allah, lindungilah ia yang berada di rahim hamba, jadikanlah ia dalam keadaan baik, bentuk yang sempurna, rupa yang elok, dan teguhkanlah kelak hatinya hanya atas keimanan kepada Mu, mengikuti sunnah Rasul Muhammad saw, berikanlah kebaikan untuknya di dunia dan akhirat."

Aku sayang bunda, sungguh.. Meski aku tahu sayang ini hanya seujung kuku dari bentang cakrawala cinta terindahmu. Meski sangat nyata rindu ini hanya setitik kecil di samudera penantianmu. Meski sangat jelas, ingatan kepada bunda bukanlah apa-apa dibanding semua yang bunda lakukan. Pengorbanan, ketulusan, kasih sayang, sujud-sujud bunda, bahkan air mata kesedihan. Tak tertebus. Tanpa batas. Semoga Allah sajalah yang membalas itu semua. Surga..

(Note: Sebuah Kisah..dari artikel yang pernah kubaca -dengan sedikit editan-)

Bunda, sudah berapa lama kita tidak bertemu. Rindu padamu bunda, membumbung tinggi. Bunda, perkenankan aku bersimpuh dari jauh. Dalam gundah. Dalam lelah. Di setiap detak tak tentu. Serta dalam degup yang menderu. Ingin kusampaikan untai kata ini di gendang telinga mu "Bunda, rindu ini melangit lagi!"

Merah jambu kasih dan doa, untuk bunda tercinta yang senantiasa menghamparkan luasnya doa tuk nanda, kado istimewa meski hanya sekedar luangkan waktu tuk menjumpainya di tengah kesibukan rutin, setitik doa untuknya walau tiada terpinta...22 November...Met Ultah Bunda, Erra Love You...